Candies, After 20 Something Years

Hi Mom...

Ken dedes permaisurinya Ken Arok jadi julukan buat gank kita waktu kuliah di IISIP, dikasih julukan sama cowok-cowok satu angkatan di kelompok dan jurusan yang sama di IISIP. 

Julukan itu melekat sampai sekarang. Mungkin karena gank kita yg jumlahnya 10-11 orang ini terdiri dari perempuan semua.

Persahabatan kita ini awet terus sampai sekarang. Berantem pastilah ada, bahkan grup WA bubar karena bete-betean sering banget. Tapi karena persahabatan sudah lama, kangen juga dan pingin tetap kumpul, grup WA dibikin lagi.

Tahun 2017 ketika Mila yang kebetulan tinggal dengan suaminya di Amerika, pulang ke Indonesia, tiba-tiba kita ada ide untuk kumpul jalan-jalan tapi tanpa keluarga, pulang pergi pastinya.

Persiapan lumayan cepat, tujuan jalan-jalan antara Bandung dan Cirebon. Sedangkan untuk kendarannya pilihannya Blue bird plus paket jalan-jalannya atau sewa sendiri.

Akhirnya kita putuskan sewa mobil dengan supirnya, dan rute jalan-jalan kita yang tentuin mau kemana. Tanggal 4 Maret 2017 kita pilih dengan pertimbangan Mila sudah sampai di Indonesia.

Vivi yang paling hafal jalan di Bandung, mengatur rute perjalana kita. Tujuan utama ke Dusun Bambu, sisanya bebas yang penting kita bisa ngobrol.

Jam 5 shubuh Mila sama Ita sudah sampai Apartemen gw (kebetulan mobil sewaan menunggu di sana). kita langsung menuju rumah Ega di Kramat jati.

Setelah  Desi, Boni, Vivi dan Hesti datang ke rumah Ega, tepat pukul 6 kita jalan menuju ke Bandung. Sempat mampir sebentar di rest area untuk buang air kecil, kita jalan lagi lewat Padalarang. 

Kita melewati jam Matahari buatan Ridwan Kamil, Rumah sakit Jiwa dan beberapa objek wisata lainnya. Udara sudah mulai sejuk ketika memasuki Dusun Bambu. 

Kira-kira pukul sembilan kita sampai di Dusun Bambu, udara dingiiiiin masuk ke paru-paru seger banget.
Kelar futu-futu dan Sarapan (eh porsi makan kayak makan siang hi...hi...) di Dusun Bambu, kita masuk lagi ke pusat kota Bandung melalui jalan Setiabudi.
Kali ini kita makan siang beneran  πŸ˜€. Disana Ita kebetulan beli rujak serut untuk cuci mulut,  kebetulan yang ikut icip-icip cuma Boni sama Mila.

Ternyata sampai Jakarta,  dua-duanya kena diare berat,  sementara Ita baik-baik aja tuh.  Kita sih curiganya gara-gara rujak serut,  hi... hi... cuma Ita yang perutnya kebal. 
Semoga tahun depan kita masih bisa kumpul seperti ini lagi, pinginnya bisa menginap biar bisa lebih lama ngobrolnya. Tentunya menunggu Mila pulang kampung ke Indonesia lagi. Love u all....

Komentar

  1. Seruuuu...aahhg komentarnya telaattt...������

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak papa, memang seseru itu. makasih ya sudah mampir di blog ini

      Hapus

Posting Komentar